Lari untuk menyelamatkan diri sekaligus menyusun kekuatan untuk bertempur di lain waktu.
Strategi 36 - Lari untuk bertempur di lain waktu
Selain dari semua strategi yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu strategi yang paling terkenal adalah strategi ke 36: Lari untuk bertempur di lain waktu. Hal ini diabadikan dalam bentuk peribahasa Cina: ”Jika seluruhnya gagal, maka mundurlah”
Jika keadaannya jelas bahwa seluruh rencana aksi anda akan mengalami kegagalan, mundurlah dan konsolidasi pasukan. Ketika pihak anda mengalami kekalahan hanya ada tiga pilihan: menyerah, kompromi, atau melarikan diri. Menyerah adalah kekalahan total, kompromi adalah setengah kalah, tapi melarikan diri bukanlah sebuah kekalahan. Selama anda tidak kalah, anda masih memiliki sebuah kesempatan untuk menang!
Pada masa Periode Musim Semi dan Musim Gugur, Negara Chu adalah negara yang sangat kuat. Chu sedang bersiap-siap untuk menyerang Negara Jin dan bahkan memaksa Negara Chen, Cai, Zheng dan Xu untuk bergabung dalam serangan itu.
Pada saat yang sama, Raja Wen dari Negara Jin baru saja menaklukkan Negara Cao, sebuah negara yang dekat Negara Chu. Raja Jin tahu bahwa pertempuran antara Jin dan Chu tidak bisa dihindari.
Kepala komandan Chu adalah Zi Yu dan dia memimpin pasukannya menuju Negara Cao. Raja Wen menganalisis situasi dan menemukan kemungkinan besar serangan terhadap dirinya, sehingga ia memutuskan untuk mundur dulu, untuk menghindari pasukan Chu yang lebih kuat. Raja Wen mundur ke Chen Pu, suatu tempat perbatasan Negara Jin. Disitu, medannya lebih cocok untuk pertahanan dan Raja Wen mengirim utusan ke Negara Qin dan Qi untuk meminta bantuan.
Zi Yu tiba di Chen Pu dan melihat bahwa Raja Jin telah membuat persiapan untuk pertempuran. Di sisi lain Raja Wen mendengar bahwa sayap kanan pasukan Chu lemah karena mereka terdiri dari tentara Negara Chen dan Cai.
Zi Yu memerintahkan sayap kanan dan kiri untuk meluncurkan serangan terhadap Raja Wen dengan pasukan sentral mengikuti di belakang. Raja Wen mengalah mundur.
Melihat situasi ini, tentara Chen dan Cai berpikir bahwa Raja Wen mundur lagi sehingga mereka terus mengejar. Tiba-tiba sekelompok kereta dengan kudanya mengenakan kulit harimau keluar. Kuda-kuda yang dinaiki tentara Chen dan Cai panik dan menyangka bahwa ada harimau disitu. Seluruh pasukan segera dibuat kacau.
Raja Wen menyuruh beberapa anak buahnya bercampur dalam kerumunan. Orang-orang ini, melaporkan pada Zi Yu bahwa pasukan Chu telah mencetak kemenangan. Mendengar kabar itu dan melihat awan debu beterbangan, Zi Yu memerintahkan sayap kiri untuk menyerang lebih lanjut.
Sekali lagi Raja Wen berpura-pura mundur lagi, dan sayap kiri pasukan Chu masuk ke dalam perangkap pengepungan dan dibantai oleh pasukan Raja Wen. Ketika pasukan utama Zi Yu tiba, itu sudah terlambat, ia dikepung oleh tentara Raja Wen.
Pertempuran sengit terjadi pasukan Zi Yu bertempur dengan tentara Raja Wen tapi kalah jumlah dan tekejut. Zi Yu menderita kekalahan besar, tetapi berhasil melarikan diri kembali ke Chu.
Pelajaran apa yang dapat kita ambil:
- Lari dari pertempuran tidak selamanya buruk, bahkan itu jalan terbaik.
- Kenali kekuatan sendiri dan sadari kekuatan lawan lalu analisis situasi dan kondisinya.
- Mundur ke tempat yang aman dan menguntungkan kita sebelum kita dikalahkan lawan.
- Konsolidasi kembali dengan pasukan atur strategi untuk membuat perangkap pada lawan yang terus mengejar kita.
- Buat sesuatu yang mengejutkan dan membuat panik pasukan lawan tepat saat berhadapan langsung dengan kita.
- Kalahkan lawan, tapi kemudian sebarkan orang berbaur dengan pasukan lawan untuk menyebarkan informasi palsu bahwa mereka telah menang agar pasukan inti masuk dalam perangkap.
- Pasukan inti yang mabuk dengan berita kemenangan akan terpancing untuk terus maju guna menghabisi kita. Dan ketika mereka telah masuk perangkap kita, maka saatnya kita bantai pasukan intinya.
Baca Juga:
100.000 Anak Panah
Strategi Ikat Seluruh Kapal
Strategi Melukai Diri Sendiri