Cari di Blog ini

Strategi Pinjam Tangan Seseorang Untuk Membunuh

Ini adalah strategi ketiga dari ke 36 strategi Sun Tzu. Tentu ini bukan membunuh dalam arti sebenarnya, kecuali dalam medan pertempuran.  Maksud dari perumpamaan ini adalah memanfaatkan pihak-pihak lain untuk saling serang demi keamanan pribadi kita. Istilah kasarnya adalah mengadu domba pihak-pihak yang saling bermusuhan agar serang sehingga melupakan niatnya untuk menyerang kita secara langsung.  Ini lebih kepada mekanisme pertahanan diri.  Dan ini terpaksa harus kita lakukan, sebagaimana setiap makhluk hidup pasti punya mekanisme pertahanan diri masing-masing.

Strategi 3 Pinjam Tangan Seseorang Untuk Membunuh
Ketika musuh telah diidentifikasi tetapi niat sekutu masih belum jelas. Gunakan sekutu untuk melawan musuh. Ini akan memungkinkan seseorang untuk melawan musuh tanpa menimbulkan biaya apapun.

(Bunuh dengan pisau pinjaman.) Serang dengan menggunakan kekuatan pihak lain (karena kekuatan yang minim atau tidak ingin menggunakan kekuatan sendiri). Perdaya sekutu untuk menyerang musuh, sogok aparat musuh untuk menjadi pengkhianat, atau gunakan kekuatan musuh untuk melawan dirinya sendiri.

Akhir musim semi menjelang musim gugur. Raja Jian dari Negara Qi mengirim ekspedisi untuk menguasai Negara Lu. Negara Lu tidak mempunyai kekuatan yang sebanding dengan Negara Qi, sehingga situasi di Lu panik. Konfusius murid, Zi Gong menganalisis situasi dan sampai pada suatu kesimpulan bahwa hanya Negara Wu yang bisa menandingi kekuatan Qi, sehingga dia berpikir untuk menggunakan Wu untuk menyerang Qi.

Zi Gong pergi untuk menemui Tian Chang yang saat itu salah satu pejabat tinggi, dan memiliki rencana untuk merebut kekuasaan dari Raja Qi. Zi Gong mengatakan pada Tian Chang bahwa panglima tertinggi adalah orang yang menentangnya sehingga  ia harus membuat hal-hal sulit baginya. Alih-alih mengubah target dari menyerang Lu dan mendapatkan keuntungan, mengapa tidak sebaliknya mencoba mengalihkannya agar menyerang Negara Wu, yang lebih sulit. Tian Chang menyukai ide itu tapi karena negara Qi siap untuk menyerang Lu, bagaimana ia bisa mengubah pikiran Raja Qi. Zi Gong mengatakan, "Ini mudah. Biar saya membujuk Negara Wu untuk menyelamatkan Lu. Ini akan memberikan Raja Qi alasan untuk mengubah target."  kemudian Zi Gong pergi ke Negara Wu.

Di Negara Wu,  Zi Gong mengatakan kepada Raja Wu, Fu Chai, "Jika Negara Qi telah selesai menyerang Lu, target mereka selanjutnya adalah Negara Wu. Mengapa tidak mengambil langkah duluan dan menyerang Qi sekarang? " Fu Chai setuju tapi ia mengkhawatirkan backing di belakangnya adalah Negara Zhao. Lalu pergilah Zi Gong ke Negara Zhao dan berhasil membujuk mereka untuk bergabung dalam pertempuran, sehingga mengamankan posisi belakang untuk Wu.

Setelah bergerak "melobi" tiga negara, Zi Gong berhasil mencapai tujuannya, tapi setelah menganalisis lebih lanjut ia menyadari bahwa masa depan Lu masih belum terjamin. Maka dia pergi ke Negara Jin dan berbicara kepada Raja Ding. Dia mengatakan kepada Raja Ding, "Jika Wu berhasil menaklukkan Lu setelah memenangkan Qi, target mereka selanjutnya adalah Negara Jin, jadi silakan membuat persiapan untuk sebuah serangan dari Wu."

Tahun 484 Sebelum Masehi, Raja Fu Chai dari Negara Wu memimpin pasukannya sejumlah 103.000 pada ekspedisi melawan Negara Qi. Lu segera mengirim pasukan untuk membantu Wu. Pasukan Qi disergap oleh pasukan Wu dan beberapa jenderal termasuk Panglima tertinggi, tewas. Qi menderita kekalahan besar, sehingga meminta untuk perdamaian. Seperti yang diduga Raja Fu Chai setelah memenangkan pertempuran, menjadi sombong dan ingin menyerang Jin, mengikuti momentum kemenangannya. Tapi berkat saran dari Zi Gong, Jin sudah siap untuk itu dan berhasil menangkis Wu. Jadi kita bisa melihat bahwa Zi Gong berhasil mencapai tujuannya dengan menggunakan strategi dua kali: Salah satunya adalah penggunaan Negara Wu untuk menyelamatkan Lu dan kedua menggunakan Negara Jin untuk menangkis Negara Wu.

Apa yang dapat kita pelajari:
  • Dalam kondisi terdesak dimana kita harus mempertahankan diri dan yang kita hadapi jauh lebih kuat dari kemampuan kita, maka kita menggunakan pihak lain untuk menaklukkannya.
  • Ini tentu tidak mudah karena menuntut kemampuan kita untuk mempengaruhi orang lain agar bertindak seperti yang kita harapkan.  Ini menuntut kecerdasan emosional agar pihak lain bertindak dengan sukarela dan tanpa disadari mereka sedang membela kita.
  • Kita dapat memancing dengan harga dirinya, kenyamanannya, hukun dan tata sosial, atau ekonominya akan terusik dan sebagainya agar mereka melakukan tindakan dengan sendirinya. Tentu ini kita lakukan dengan hati-hati, jika salah bicara bisa-bisa mereka justru berbalik menyerang kita.  
  • Kita harus realistik dengan kemampuan diri kita sendiri, daripada panik dan mati konyol kita gunakan kecerdikan kita untuk mempengaruhi orang lain.  Bukan bermaksud untuk melakukan kejahatan tapi ini semata untuk mempertahankan diri.  Ini semata soal strategi.  Setiap makhluk hidup pasti punya cara untuk melindungi diri.

Baiklah sementara ini dulu, nanti kita bicarakan lagi strategi yang lain.

Baca Juga: 
Strategi Menghemat Energi Sementara Musuh Kelelahan
Strategi Kepung Wei Untuk Menyelamatkan Zhao
Strategi Memperdaya Langit Untuk Melewati Samudera


BACA :







Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...