Strategi 21 - Serangga Melepaskan Kulit.
(Penampakan yang salah menipu musuh.)
Ketika anda dalam keadaan tersudut, dan anda hanya memiliki kesempatan untuk melarikan diri dan harus mengonsolidasi kelompok, buatlah sebuah ilusi. Sementara perhatian musuh terfokus atas muslihat yang anda lakukan, pindahkan pasukan anda secara rahasia di belakang anda.
Pada masa periode Tiga Kerajaan, pada front yang terakhir dalam ekspedisi Shu yang keenam melawan Wilayah Utara Zhuge Liang jatuh sakit. Menyadari bahwa ajalnya telah dekat dan bahwa sepeninggalnya pasukannya akan mudah dikalahkan. Maka pasukan harus mengundurkan diri dari front, sedangkan sebagaimana dimaklumi bersama bahwa pasukan yang mengundurkan diri selalu merupakan sasaran empuk serangan lawan.
Sebelum Zhuge Liang meninggal, ia memberikan instruksi kepada muridnya Jiang Wei tentang cara membawa mundur pasukan tetapi mereka tidak akan diserang oleh tentara Wei.
Ketika Zhuge Liang meninggal, Jiang Wei memerintahkan bahwa tidak ada upacara pemakaman yang harus dilakukan pasukan Shu dan mereka harus mundur. Shima Yi yang mendengar bahwa pasukan Shu mundur, dia secara pribadi memimpin pasukannya untuk mengejar tentara Shu.
Sebelum mundur, Jiang Wei memerintahkan pematung untuk membuat patung kayu Zhuge Liang, patung itu diberi pakaian dan ditempatkan di joli Zhuge Liang. Jiang Wei kemudian memerintahkan Jendral Yang Yi untuk mengawal dengan pasukan kecil dan menunggu reaksi pasukan Shima Yi.
Shima Yi dari kejauhan, melihat bahwa pasukan itu berdiri dengan tertib dan Zhuge Liang ada dalam pasukan. Mengetahui karakter dan kecerdasan Zhuge Liang, Shima Yi tidak mau mengambil risiko sehingga ia memerintahkan pasukannya untuk kembali ke kamp. Dia berpikir "Perangkap apa lagi ini!"
Setelah melihat pergerakan tentara Wei, Jiang Wei kemudian memerintahkan pasukan utamanya untuk meningkatkan kecepatan mundur dan berhasil mencapai Hanzhong dengan aman. Keraguan pihak lawan ini membuat pasukan inti berhasil menyelamatkan diri dengan membawa serta jenazah Zhuge Liang. Sedangkan Zhuge Liang yang tampak diatas joli hanyalah boneka kayu yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Ketika berita kematian Zhuge Liang sampai ke telinga Shima Yi, semuanya sudah terlambat. Shima Yi, jenderal pasukan lawan, yang dikemudian hari mengetahui strategi ini memuji dengan kata-katanya: “Zhuge Liang dalam matinya pun dapat mengalahkan Shima Yi yang hidup."
Taktik ini kemudian dikenal dengan nama ‘Serangga melepaskan kulit’. Yang dimaksud ialah; serangga yang berganti kulit selalu meninggalkan kulit lamanya yang berbentuk persis tubuh serangga, meng-ilustrasi seolah-olah serangga nya masih berada disana, padahal si serangga sendiri sudah pergi, yang tertinggal hanya kulit yang menyerupai serangga namun kosong belaka.
Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari kisah ini:
- Jika kita dalam keadaan tersudut dan harus mundur maka kita menggunakan tipu muslihat untuk mengelabuhi lawan.
- Apa yang paling ditakuti pihak lawan kita buat palsunya dan dudukkan disana dan menjadi fokus perhatian lawan. Buat ilusi seakan itu nyata dan semacam perangkap.
- Pihak lawan yang ragu dengan apa yang dilihat dan didengar akan mencurigai hal itu sebagai jebakan dan memilih untuk mundur ketimbang melakukan serangan.
- Sementara lawan fokus memperhatikan umpan lalu mundur, secara diam-diam secepatnya kita bawa kekuatan utama untuk mundur ke tampat yang aman.
Baca Juga:
Strategi Tutup Pintu Untuk Menangkap Pencuri
Strategi Memancing di Air Keruh
Strategi Jauhkan Kayu Bakar Dari Tungku Masak