Punya Impian Dan Keinginan Yang Realistik
Orang Denmark nggak neko-neko mereka mempunyai impian dan keinginan yang relistik (relatif sesuai kemampuan mereka).
Mereka cenderung punya harapan yang rendah, low expectation. Mereka berusaha, tapi tidak pernah berharap macam-macam. Ini membuat tiap kesuksesan kecil saja sudah membuat mereka begitu bahagia. Dan bila gagal, mereka lebih gampang menerimanya, dan mereka bisa langsung mulai berusaha lagi.
Mereka tentu juga ingin hidup lebih baik, sukses, materi, tapi tidak merasa perlu sampai ”diperbudak kesuksesan”. Sukses itu penting, tapi menikmati hidup, keluarga, dan teman adalah nilai hidup yang utama, dan sukses tidak perlu mengganggu hal itu.
Semakin rendah ekspektasi seseorang, makin mudah dia bersyukur dan berbahagia. Sedangkan semakin tinggi ekspektasi seseorang, makin banyak keinginannya, makin sulit dia merasa puas, dan bahagia.
Dan bangsa-bangsa lain yang "tidak bahagia", termasuk banyak negara terkaya di dunia, adalah yang orang-orangnya cenderung tidak pernah puas. Mereka terdikte keinginan dan ambisi-ambisinya.
Masalahnya, dan ironi terbesarnya adalah, kalau anda sampai begitu bernafsunya mengejar kebahagiaan (dan kebahagiaan yang lebih besar), anda justru akan terjebak. Terjebak “dalam pertempuran merebut kebahagiaan yang tidak pernah berakhir”, dan anda justru tidak akan pernah merasakan kebahagiaan itu..
Merasa cukup dengan apa yang ada akan membuat hidup lebih tenang tak ada beban. Anda tak perlu dibebani hutang, cicilan, bayar ini, bayar itu yang membuat kepala pusing tujuh keliling. Belum lagi biaya perawatannya, pajaknya, dan lain sebagainya yang akan menambah beban pikiran hidup Anda. Karena Anda memaksakan diri memenuhi keinginan yang tiada habisnya, atau bahkan tak sesuai dengan kondisi real Anda. Apakah kemudian Anda bahagia?
Bahagia itu sederhana, semakin sedikit keinginan semakin banyak hal yang patut disyukuri maka semakin bahagia hidup ini. Bahagia bukan sesuatu yang diluar sana dan harus Anda kejar, bahagia ada di hati Anda dan sekitar Anda. Lihatlah orang-orang yang Anda kasihi, keluarga, teman, kerabat dan orang-orang disekitar Anda lalu rasakan kebahagiaan itu. Jangan mengejar sesuatu yang kosong lalu melupakan yang didepan Anda. Karena merekalah kebahagiaan Anda. (Bersambung)
Baca Juga:
Belajar Bahagia Dari Denmark (Bagian 1)
Kekuatan Kesederhanaan
Belajar Bahagia Dari Denmark (Bagian 3)