Cari di Blog ini

Belajar Bahagia Dari Denmark (Bagian 3)

Nggak Perlu Membandingkan Diri Dengan Orang Lain.
Be Yourself.  Jadilah dirimu sendiri.  Terimalah diri sendiri, syukuri dan jalani hidup dengan nyaman.  Orang lain mau kaya, tampan,
cantik, hidup mewah dan lain sebagainya biarkan saja.  Nggak perlu iri hati atau dengki.  Toh kita hanya melihat sisi luarnya saja, kita tidak tahu beban yang dia pikul di sepanjang hidupnya.
Jika kita terus membandingkan diri dengan orang lain, kita akan tersiksa dan itu akan merusak kebahagiaan.

Kesederhanaan
Orang Denmark nggak suka muluk-muluk, mereka lebih suka menikmati kebahagiaan daripada berpusing-pusing memikirkan mobil dengan cicilannya, biaya perawatannya, pajaknya, bising, polusi, kemacetan dan lain sebagainya.  Mereka lebih suka kemana-mana jalan kaki atau naik sepeda. Lebih sehat, tak perlu stress setiap hari.

Soal kesederhanaan, lihatlah transportasi orang-orang Danish (sebutan untuk orang Denmark) setiap hari yang menggunakan sepeda. Bahkan bagi orang yang mampu membeli mobil, mereka tak malu untuk memilih naik sepeda. Harganya murah, bikin hidup sehat dan tidak bikin polusi. Jalur sepeda pun tersedia dengan baik.

Pajak Tinggi
Pemerintah Denmark menetapkan pajak yang tinggi bagi warganya. Namun pajak yang tinggi itu, nantinya juga akan kembali untuk warganya. Uang pajak akan disalurkan ke sektor layanan kesehatan dan pendidikan.

Orang-orang Danish tak perlu khawatir jika jatuh sakit. Rumah sakit-rumah sakit di sana gratis, baik untuk pengobatan hingga operasi. Sekolah-sekolah dan universitas-universitas juga banyak yang gratis, serta banyak bantuan beasiswa bagi yang berprestasi untuk terus belajar ke jenjang yang lebih tinggi. Bahkan orang yang masih menganggur turut mendapat tunjangan sampai dia mendapat pekerjaan.

Orang-orang Danish tak mempersalahkan pajak yang tinggi. Toh ujung-ujungnya, uang yang mereka keluarkan untuk pajak juga akan kembali ke diri mereka masing-masing dan dapat membantu orang lain.

Kepercayaan
kepercayaan adalah resep utama dalam kebahagiaan orang-orang Danish. Mereka mempercayai pemerintah, mempercayai keluarga, mempercayai tetangga, mempercayai rekan kerja, hingga mempercayai turis. Ini juga yang membuat mereka merasa hidup aman.

Tak perlu khawatir jika tidak mengunci rumah sebelum pergi ke luar. Bagi ibu-ibu tak perlu khawatir juga meninggalkan bayinya. Bahkan dengan adanya rasa percaya, kriminalitas dan korupsi di Denmark sangat sangat rendah.

Beban Kerja
Di Denmark, rata-rata waktu orang bekerja selama satu minggu adalah 37 jam. Jika dibagi 5 hari (Senin sampai Jumat) kerja, maka artinya orang-orang Danish hanya bekerja 7 jam sehari.

Bekerja terlalu berat, dinilai akan membuat stress. Tak sampai di situ, pemerintah Denmark pun memberikan jatah cuti kepada para karyawan yang bisa bikin Anda iri. Jatah cutinya adalah 5 pekan atau 35 hari dalam setahun!

Kebersamaan
Meik Wiking menulis dalam bukunya bahwa orang Denmark memandang pembangunan hubungan sosial penting untuk menentukan kebahagiaannya. Oleh karena itu, menghabiskan waktu bersama keluarga, seperti makan malam bersama setiap hari adalah hal yang penting.

“Bekerja sampai lewat pukul 17.30 berarti kantormu adalah kamar mayat. Bekerja pada akhir pekan, orang Denmark akan berpikir Anda gila,” katanya mengutip kesaksian jurnalis The Guardian, Cathy Strongman yang waktu itu baru saja pindah dari London ke Copenhagen.

Baca Juga:
Belajar Bahagia Dari Denmark (Bagian 2)
Belajar Bahagia Dari Denmark (Bagian 1)
Rahasia Kebahagiaan Orang Denmark



BACA :







Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...