Strategi 16 - Pada saat menangkap, lepaslah satu orang
Mangsa yang tersudut biasanya akan menyerang secara membabi buta. Untuk mencegah hal ini, biarkan musuh percaya bahwa masih ada kesempatan untuk bebas. Hasrat mereka untuk menyerang akan teredam dengan keinginan untuk melarikan diri. Ketika pada akhirnya kebebasan yang mereka inginkan tersebut tak terbukti, mental musuh akan jatuh dan mereka akan menyerah tanpa perlawanan.
Pada tahun 225 Zhuge Liang mempunyai rencana untuk memperluas wilayah ke utara, tapi pertama-tama ia harus berurusan dengan Meng Huo, pemimpin Suku Selatan untuk mengamankan bagian belakangnya. Meng Huo memimpin 10.000 pasukan untuk menyerang Kerajaan Shu Raya. Jadi Zhuge Liang sendiri yang memimpin tentara untuk menangkis serangan Meng Huo. Saat pertama kali ketika mereka bertemu, Zhuge Liang memancing Meng Huo ke lembah dan menyergapnya. Meng Huo tidak menyadari lalu kemudian ditangkap.
Sekarang karena pemimpin telah ditangkap misi bisa dianggap telah tercapai, tetapi Zhuge Liang menganggap bahwa Meng Huo memiliki pengaruh demikian tinggi di antara suku-suku selatan ia memiliki pengaruh yang kuat pada mereka. Akan lebih bijaksana jika dapat membuat Meng Huo menyerah kepadanya sepenuh hati.
Jadi Zhuge Liang memutuskan untuk melepaskan Meng Huo. Sebelum Meng Huo pergi, dia berkata kepada Zhuge Liang bahwa saat nanti mereka bertemu lagi, Zhuge Liang akan menjadi pihak yang kalah. Ketika Meng Huo kembali ke kamp tentaranya, ia melenyapkan semua kapal dari Sungai Lu untuk mencegah tentara Shu maju menyeberangi sungai dan membuat pangkalannya di tepi selatan.
Zhuge Liang, malah menyeberangi sungai di mana pertahanan Meng Huo adalah yang paling lemah dan menyerang depot persediaan nya. Meng Huo sangat marah dan menghukum para jenderalnya. Para jenderal yang dihukum pun marah, sehingga mereka menangkap Meng Huo dan membawanya lalu menyerahkan kepada Zhuge Liang.
Melihat bahwa Meng Huo tidak yakin pada kekalahannya, ia melepas Meng Huo lagi. Hal ini berlangsung selama empat kali, ditangkap dan dilepaskan. Sampai ketujuh dan terakhir kalinya, ketika Zhuge Liang membakar pasukan bambu-lapis bajan Meng Huo dan mengalahkannya, Meng Huo menyerahkan diri pada Zhuge Liang dan bersumpah untuk tidak memberontak lagi.
Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini:
- Orang yang tersudut akan berbuat nekat dan membabi buta, hal ini sedikit banyak akan membahayakan kita. Untuk mengurangi resiko yang tidak diinginkan diperlukan akal untuk mengatasinya.
- Untuk membuat pihak lawan menyerah secara tulus diperlukan waktu dan kesabaran. Tarik ulur, tangkap lepaskan akan mempengaruhi mental lawan.
- Serang titik lemahnya lalu lepaskan lagi.
- Memberikan harapan hampa membuat kondisi psikologis mereka campur aduk tidak karuan sehingga tindakan yang diambil pun menjadi ngawur. Hal ini akan mempengaruhi suasana pertentangan diantara mereka sendiri.
- Biarkan hal ini terus berlanjut hingga mereka kehabisan energi dan pada akhirnya akan menyerah dengan sendirinya.
Baca Juga:
Strategi Melempar Bata Untuk Mendapatkan Giok
Strategi Giring Macan Untuk Meninggalkan Sarangnya
Strategi Menghidupkan Kembali Orang Mati