Cari di Blog ini

Berapa Persen Kita Menabung

Idealnya adalah 30% dari penghasilan kita sisihkan untuk menabung, 10% untuk amal, sisanya 60% untuk kebutuhan pokok dan memenuhi keinginan jika memungkinkan.  Tetapi kondisi keuangan tiap-tiap orang berbeda-beda, bisa jadi kurang dari prosentase itu atau lebih tergantung kemampuan masing-masing.  Namun satu hal yang pasti jangan melebihi dari jumlah penghasilan yang kita terima.

 "... Cukupkanlah dirimu dengan gajimu." (Lukas 3: 14).  Seberapapun penghasilan kita harus kita cukup-cukupkan, berhematlah jangan boros.  Yakinlah tak kan ada yang bisa diraih dengan hidup boros.  Buatlah daftar keinginan dan daftar kebutuhan, coretlah mana yang tidak perlu untuk dipenuhi saat ini.  Bahkan seandainya penghasilan kita lebih pun, tetap penting untuk menabung demi persiapan hidup jangka panjang atau persiapan hari tua.  Karena tidak selamanya kita dalam kondisi fit, tidak selamanya kita terus bekerja ada saatnya kita pensiun dan menikmati hari tua.  Kapan lagi kalau tidak kita siapkan dari sekarang.

Bagaimana Kalau Kita Tidak Bisa Menabung?
Ini pertanyan yang sulit untuk dijawab karena menabung menjadi syarat mutlak untuk merencanakan masa depan. Kita tidak merekomendasikan "hutang" sebagai pilihan, karena sangat beresiko terperosok kedalam lingkaran setan yang tak ada ujungnya.  Kecuali kita menemui jalan buntu dan pilihan terakhir.  Itupun sebisa mungkin untuk hal-hal yang produktif.  Kita tidak menganjurkan hutang untuk membeli ikan, tetapi kita menganjurkan hutang untuk membeli kail atau perahu untuk menangkap ikan.

Bagaimana jika penghasilan pas-pasan?
Boro-boro untuk menabung untuk kebutuhan sehari-hari saja kurang.  Nah inilah yang menjadi perhatian lebih dari kita.  Ada beberapa tips untuk mengatasi ini:
  • Bersyukur. Ini penting.  Ini modal awal untuk menyusun strategi.  Bersyukur akan menenangkan hati dan pikiran, sehingga kita bisa berpikir jernih dan rasional untuk menemukan cara keluar dari situasi sulit.  Mengeluh hanya akan menghasilkan energi negatif dan semakin menyulitkan.  Dengan bersyukur kita berpikir positif, wajah menjadi cerah dan membuat nyaman orang di sekitar kita.  Apabila orang nyaman dengan kita maka sudah pasti diantara sekian teman atau orang yang kita temui bersedia membantu kesulitan kita. 
  • Berhemat, kurangi pengeluaran yang tidak penting.  Jangan boros, biasakan membedakan mana keinginan dan mana kebutuhan.  Makan yang penting makanan sehat dan bergizi, jangan memboroskan uang dengan makan ke restoran jika kita bisa masak sendiri atau membeli di warung sebelah.  Baju tidak harus belanja ke mall jika bisa beli di pasar malam atau toko online yang menyediakan baju murah diantar pula. Matikan lampu, matikan air dan barang-barang elektronik lainnya jika sudah tidak dipakai.  Jalan kaki ke pasar atau swalayan terdekat jika jaraknya nggak sampai 1 km.  Dan lain sebagainya intinya kita sebisa mungkin berhemat.
  • Mencari penghasilan tambahan, banyak macam cara untuk mencari penghasilan tambahan.  Ojek online misalnya, membuka warung kecil-kecilan, membuka lapak sayuran, menerima cucian baju, membuat kue, menerima pesanan makanan, menerima less privat, antar jemput anak sekolah, menerima jasa pengetikan, dan masih banyak lagi ragamnya bergantung pada kemampuan dan kemauan kita. 
  • Memanfaatkan barang bekas atau baju bekas.  Dengan kreatifitas barang-barang bekas dapat bermanfaat bahkan dapat bernilai jual, selain berhemat hal ini juga memberikan penghasilan tambahan.  Misalnya membuat boneka dari kain atau baju bekas, membuat aneka souvenir dari barang-barang bekas di sekitar kita dengan sentuhan kreatifitas tentunya, kita bisa browsing di internet atau melihat acara-acara televisi yang menyajikan cara berkreasi ini.  Intinya adalah jangan menyerah. Dari sini sedkit atau banyak kita harus menabung.  

Rencanakan Masa Depan
Tanpa rencana yang jelas, hidup kita menjadi tidak fokus dan tanpa kita sadari kita menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak perlu.  Buatlah planning, tentukan budgetnya, jangka waktu dan jadwalnya.  Tentukan langkah-langkahnya, paksa diri kita untuk berhemat dan menabung.  Komitmen dan konsisten dan biarkan selebihnya mengalir dengan sendirinya.  Setelah beberapa tahun kemudian cek kembali planning kita, sudah sampai sejauh mana keberhasilan kita, jika belum maksimal dimana kendalanya bagaimana mengatasinya dan seterusnya.
Lalu bandingkan dengan keinginan-keinginan yang telah kita coret dari daftar dan lihatlah planning yang lebih besar untuk masa depan.  Pengorbanan kita akan terbayar jika kita tetap konsisten.

Baca Juga:
Energi Dari Rasa Syukur
Terjebak Menjadi OKB
Konsisten Memanage Keuangan


BACA :







Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...