Jika Anda ingin meraih sesuatu, maka Anda perlu tahu kemana kaki Anda harus menuju dan bagaimana caranya, kemudian jalankan dan jangan pernah putus asa. (Norman Vincent Peale)
Bagaimana kita bisa mengendalikan kesempatan untuk meraih sukses, jika kita belum bisa mengendalikan diri sendiri? Yang memiliki peran paling besar dalam meraih sukses adalah diri kita sendiri, demikian yang diungkapkan oleh David Niven, PhD dalam bukunya 100 Rahasia Sederhana dari Orang-orang Sukses. Bagaimana prinsip kendali diri dan langkah apa yang bisa kita ambil untuk belajar mengendalikan diri? Simak yang berikut ini.
HIDUP SEIMBANG
Prinsip utama yang perlu kita perhatikan untuk belajar melakukan kendali diri adalah prinsip untuk hidup seimbang. Anton, yang telah dua tahun berupaya mencari pekerjaan, ternyata sampai saat ini pun belum berhasil mendapatkannya. Telah puluhan surat lamaran, dan interview yang dijalaninya, tetapi hasilnya nihil. Ternyata permasalahan terletak pada usahanya untuk mengendalikan kondisi fisiknya.
Setiap kali akan menghadapi interview, Danny sangat stress, sehingga ia tidak bisa tidur dan makan tidak teratur. Akibatnya pada hari interview, Danny tidak tampil fit dan kurang konsentrasi karena terlalu lelah, terlalu tegang, dan kurang istirahat. Di pihak lain, Roy, seorang staf keuangan di sebuah perusahaan asuransi, merasa frustasi karena walaupun sudah bekerja lebih dari lima tahun, ia tidak pernah naik pangkat. Ia selalu saja ”disalip” oleh rekan-rekannya yang lebih junior dalam usia maupun dalam lama bekerja.
Setelah diselidiki, pokok persoalannya berasal dari emosi Roy yang tidak stabil, sering naik turun. Kadang ia sangat antusias dalam menyelesaikan pekerjaan, di waktu lain ia terlihat sangat lesu, ceroboh, kurang bersemangat, bahkan cenderung meledak-ledak ketika menghadapi suatu permasalahan. Tentu saja pimpinan tidak mempertimbangkan Roy untuk naik pangkat karena emosinya yang tidak bisa dikendalikannya (walaupun keterampilan fisik dan pikirannya sudah memenuhi syarat. Dua contoh di atas menunjukkan pentingnya bagi kita untuk menjadi orang yang hidup seimbang (Successful Living, Institute in Basic Youth Conflicts, 1999), yaitu orang yang bisa mengendalikan aspek fisik, mental, dan emosional, sehingga kita bisa bekerja lebih efektif, memiliki emosi yang lebih matang, dan berpikir lebih bijaksana.
Kendali emosi.
Seseorang dengan kendali emosi yang baik, cenderung akan memiliki kendali pikiran dan fisik yang baik pula. Karena emosi datangnya dari dalam, ia memiliki kekuatan yang luar biasa untuk mempengaruhi kondisi fisik, dan apa yang kita pikirkan. Misalnya saja, kita memiliki emosi positif terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi mutakhir, maka otomatis, yang kita pikirkan adalah hal-hal yang berhubungan dengan teknologi mutakhir, kita pun akan membaca dan mencari informasi untuk meningkatkan pengetahuan kita di bidang teknologi mutakhir tersebut.
Jadi, untuk meraih sukses, kita perlu memupuk emosi yang konstruktif (antara lain: antusiasme, rasa percaya diri, harapan, pantang menyerah) dan mengendalikan emosi yang destruktif (antara lain: emosi negatif yang mendorong kita untuk cepat putus asa, kecewa, tidak percaya diri, cepat marah). Memiliki ketulusan dalam melakukan apa pun yang dipercayakan kepada kita, juga bisa menumbuhkan emosi yang positif. Orang yang tulus, umumnya lebih nyaman, jarang sekali kecewa, dan lebih bergairah dalam melakukan pekerjaannya, sehingga ia dapat melakukan pekerjaan dengan lebih baik.
Kendali pikiran.
Jika belum apa-apa kita sudah berpikir gagal, maka semua tindakan kita akan mengarah pada terjadinya kegagalan, seperti yang kita pikirkan: kita menjadi putus asa karena masalah yang kita hadapi, kita kehilangan percaya diri, karena takut gagal, akhirnya kita tidak berani mencoba sama sekali.
Jika kita juga berpikir bahwa suatu pekerjaan tidak mungkin dilakukan, maka kita akan berhenti berpikir untuk mencari solusi, karena merasa pekerjaan itu adalah tidak mungkin dijalankan. Jadi apa yang kita pikirkan, itulah yang kita dapatkan. Jika kita ingin memiliki emosi positif, berpikirlah positif. Jika kita ingin meraih sukses, berpikirlah sukses. Walaupun kita mendapat banyak tantangan dan hambatan, dengan selalu berpikir sukses, kita akan senantiasa berupaya untuk mencari solusi dari persoalan yang kita hadapi, segala tindakan kita pun akhirnya mengarah pada tindakan menuju solusi. Emosi kita juga akan terbawa untuk tetap bergairah meraih sukses yang kita pikirkan.
Kendali fisik.
Sebagian besar dari Anda pasti sudah pernah mendengar ungkapan ”Mens Sana in Corpore Sano”, artinya dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Ungkapan ini juga diakui para pakar yang meneliti kebiasaan orang sukses. Menurut para pakar, kondisi badan yang fit merupakan salah satu faktor kunci dalam menunjukkan kemampuan kita berfungsi dengan optimal. Jika kita sering sakit-sakitan, maka banyak kesempatan yang akan hilang. Jika kita tidak sering kelelahan, maka banyak hal yang tidak bisa kita lakukan.
Tentunya kondisi seperti ini tidak menunjang kita untuk meraih sukses. Banyak orang yang kurang memperhatikan kondisi fisik ini. Mereka hanya memperhatikan pikiran dan emosi saja. Walaupun kita memiliki kemampuan mental yang baik, dan emosi yang positif, tanpa fisik yang fit, kita akan memiliki banyak keterbatasan untuk berprestasi. Untuk meraih fisik yang fit, kita perlu mengendalikan kondisi fisik ini melalui olah raga dan istirahat yang cukup, serta makan yang teratur. Olah raga memperkuat stamina kita. Istirahat cukup menyegarkan tubuh dan otak kita. Sedangkan makan yang teratur, memperlancar metabolisme kita. Dengan kondisi fisik yang fit, kita akan lebih bergairah, dan lebih memiliki energi untuk melakukan tugas-tugas kita, sehingga hasilnya pun akan lebih baik.
(Bersambung)
Baca Juga:
Bahagia Itu Sederhana
50 Langkah Untuk Bebas Hutang (Bagian 5)
Mengendalikan Diri (Bagian 2)